Bismillah.
Kita membutuhkan istighfar kepada Allah. Beristighfar yaitu memohon ampunan. Kita memohon agar Allah menutupi dosa kita dan menghapus dampaknya.
Setiap insan butuh kepada ampunan Allah. Karena itulah kita diajari untuk memohon ampunan Allah dalam berbagai momen. Ketika selesai mengerjakan sholat, ketika keluar dari kamar kecil, ketika ruku' dan sujud, setelah selesai dari pertemuan, demikian pula saat dzikir pagi petang.
Seandainya seorang hamba datang menghadap Allah dengan dosa setinggi langit lalu dia memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya maka Allah akan mengampuninya. Allah senantiasa menerima taubat hamba selama nyawa belum berada di tenggorokan.
Allah mewajibkan taubat kepada setiap kaum beriman. Dan Allah menyebut orang yang tidak bertaubat sebagai pelaku kezaliman. Taubat inilah jalan menuju keberuntungan. Betapa luasnya rahmat Allah, oleh sebab itu Allah melarang hamba dari berputus asa akan rahmat-Nya.
Apabila Nabi shallallahu alaihi wa sallam manusia paling mulia setiap hari beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari seratus kali, maka bagaimana lagi dengan kita? Kita lebih butuh kepada taubat dan istighfar karena banyaknya dosa dan kesalahan kita.
Saudaraku yang dirahmati Allah, taubat adalah ibadah yang sangat agung. Apabila Abu Bakar ash-Shiddiq sahabat terbaik dan orang yang telah dijamin surga pun tetap diajari oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk memohon ampunan kepada Allah karena kezaliman atas diri, maka bagaimana lagi dengan kita?!
Apa yang hendak anda banggakan di hadapan Allah? Apakah tumpukan dosa membuat anda merasa hebat? Apakah anda bisa menjamin amal anda pasti diterima oleh Allah? Apa yang ingin anda pamerkan?
Sebagian ulama berkata, "Orang yang berakal itu mengenali jati dirinya dan tidak tertipu oleh sanjungan orang-orang yang tidak mengetahui seluk-beluk dirinya."
Mungkin kita lebih butuh kepada istighfar daripada tombol like dan share... Kita lebih butuh kepada istighfar daripada sanjungan follower dan cuitan penggemar...
Komentar
Posting Komentar