Bismillah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, terpaan musibah yang kini meliputi merupakan bagian dari takdir Allah. Tidaklah terjadi musibah kecuali dengan izin-Nya.
Pada saat tertimpa musibah kita pun sadar bahwa selama ini nikmat yang Allah berikan kepada kita begitu besar. Nikmat kesehatan, keamanan, kemudahan, kelapangan, dan nikmat-nikmat lain yang tidak terhingga.
Meskipun demikian ternyata betapa sedikit hamba yang benar-benar mensyukuri nikmat Allah itu dengan baik. Dari sini lah seharusnya kita menyadari bahwa musibah itu berasal dari keteledoran dan kejelekan kita dalam mengabdi kepada Allah.
Banyak tersebar kemaksiatan, kemusyrikan dan kemunafikan di tengah masyarakat. Sementara agama hanya dipandang sebelah mata. Orientasi dan puncak cita-cita manusia pun berhenti dalam pemuasan kesenangan dunia. Padahal dunia ini di sisi Allah tidak lebih berharga daripada sehelai sayap seekor nyamuk..
Abu Hazim rahimahullah mengingatkan, "Setiap nikmat yang tidak semakin mendekatkan diri kepada Allah maka itu adalah malapetaka." Sungguh benar apa yang beliau ucapkan...
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Dua nikmat yang kebanyakan orang merugi padanya; kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari)
Kehidupan dunia pasti akan berakhir dan akan berlanjut menuju negeri akhirat. Di sana ada surga dan neraka. Apa yang dilakukan di dunia akan diberi balasan oleh Allah dengan penuh keadilan dan berlandaskan hikmah-Nya.
Musibah dunia ini dengan segala kesusahan dan kerepotan yang dirasakan tentu jauh lebih ringan daripada kesengsaraan hidup akibat seorang yang berpaling dari peringatan dan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya kebahagiaan tidak bisa diraih kecuali dengan takwa dan selalu mensyukuri nikmat-Nya...
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami...
Komentar
Posting Komentar