Alhamdulillah.
Sebuah kalimat yang setiap hari kita ucapkan. Segala puji bagi Allah. Kalimat ringkas yang sarat makna dan faidah.
Para ulama memaparkan bahwa ucapan tahmid atau alhamdulillah ini mengandung pilar ibadah yang sangat agung yaitu kecintaan. Tidaklah sebuah pujian disebut alhamdu kecuali ia disertai kecintaan dan pengagungan.
Ibadah kepada Allah tidak bisa lepas dari kedua unsur tersebut; kecintaan dan pengagungan. Kecintaan melahirkan berbagai bentuk amal dan ketaatan. Sementara pengagungan menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan ketakwaan.
Alhamdulillah berisi pujian kepada Allah disebabkan begitu sempurna nama, sifat, dan perbuatan-Nya. Karena perbuatan Allah berkisar antara menegakkan keadilan atau memberikan karnuia/keutamaan. Selain itu Allah juga terpuji karena nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tidak ada secuil pun nikmat melainkan berasal dari-Nya.
Di dalam kalimat ini juga terkandung prinsip mensyukuri nikmat Allah. Sebagaimana diungkapkan sebagian salaf bahwa alhamdulillah merupakan kalimat yang terucap dari setiap orang yang bersyukur. Lawan dari syukur adalah kufur/ingkar atau menutup-nutupi.
Seorang yang bersyukur mengakui dari dalam hati bahwa nikmat datang dari Allah, bukan karena kehebatan dirinya. Sebagaimana ungkapan Nabi Sulaiman 'alaihis salam yang menyandarkan nikmat kepada Allah seraya mengatakan, "Ini adalah karunia dari Rabbku untuk menguji diriku; apakah aku bersyukur atau justru kufur/ingkar..."
Syukur merupakan kunci bertambahnya nikmat. Ia menjaga nikmat agar terus terpelihara dan mengundang curahan nikmat berikutnya. Meskipun demikian ternyata banyak orang yang memilih untuk kufur. Sementara yang pandai bersyukur hanya segelintir manusia.
Dari sini lah kita mengerti, bahwa mewujudkan tauhid dan keimanan tidak bisa dilakukan tanpa merawat syukur dan mengokohkannya. Semakin tinggi keimanan seorang hamba itu menunjukkan bahwa syukurnya kepada Allah pun semakin besar. Sebaliknya, semakin rendah syukur yang muncul merupakan cerminan rendahnya penghambaan dan tipisnya keimanan...
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang pandai mensyukuri nikmat.
Redaksi www.al-mubarok.com
Komentar
Posting Komentar