Bismillah.
Setiap muslim tidak lepas dari ujian. Karena ujian merupakan sarana untuk meraih keutamaan. Mereka yang diuji dengan nikmat lalu bersyukur maka Allah muliakan mereka.
Mereka yang diuji dengan musibah lalu bersabar maka Allah pun memuliakan mereka. Dari situlah seorang muslim wajib memperhatikan apa yang Allah perintahkan kepadanya dalam setiap kondisi dan kesempatan.
Jangan sampai curahan nikmat membuat dia lupa bersyukur kepada Allah. Dan jangan sampai terpaan musibah membuatnya lengah dari sifat sabar dan mengharap ridha-Nya. Bisa jadi kita menyukai suatu keadaan padahal itu justru buruk bagi iman kita.
Dan bisa jadi kita membenci suatu kondisi padahal itu yang terbaik demi menjaga iman dan ketaatan hamba. Allah Yang Mahamengetahui sedangkan kita tidak mengetahui apa-apa. Tidak layak seorang hamba mempertanyakan kebijaksanaan tuannya. Justru hamba itulah yang harus mempertanyakan pengabdian dirinya.
Bagaimana seorang manusia yang penuh kebodohan dan kezaliman hendak menjadi juri atas perbuatan Rabbnya. Tidakkah dia menyadari bahwa setiap tetesan nikmat adalah pemberian Allah? Apa yang membuatnya ragu bahwa Allah Mahaluas kasih sayang-Nya..?
Tergelincirnya seorang hamba dalam jurang kedurhakaan adalah akibat dari minimnya syukur yang dia lakukan. Karena Allah Mahapemurah lagi Mahapandai berterima kasih. Allah balas kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda dan lahirnya kebaikan berikutnya.
Untuk itulah mewujudkan syukur kepada Allah bukanlah perkara sepele. Sebab syukur tidak hanya berhenti di lisan. Akan tetapi ia merambah ke dalam gerak-gerik anggota badan. Siapa pula yang sanggup bersyukur kepada-Nya tanpa bantuan dari-Nya? Siapa pula yang sanggup bertaubat kepada-Nya tanpa pertolongan-Nya?
Kesabaran pun tidak bisa terwujud tanpa pertolongan Allah dan petunjuk-Nya. Hati kita selalu berhajat kepada bantuan dan petunjuk Allah agar bisa mewujudkan kesabaran, syukur dan taubat.
Apabila musibah pandemi yang kini meliputi bumi juga belum menyadarkan anda tentang fakirnya kita di hadapan Allah; maka selayaknya seorang hamba kembali memeriksa jangan-jangan hatinya telah binasa... Wal 'iyadzu billah...
Komentar
Posting Komentar