Langsung ke konten utama

Baru Belajar

 Bismillah.

Tidaklah diragukan bahwa belajar agama penting bagi setiap muslim. Karena dengan memahami agama seorang akan mengerti jalan kebenaran untuk diikuti dan mengenali jalan kebatilan untuk dijauhi.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya niscaya Allah akan pahamkan dia dalam agama." (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk itu belajar agama adalah kewajiban sekaligus kebutuhan. Siapa sih yang ingin hidup celaka atau masuk neraka? Tentu orang yang berakal ingin meraih hidup bahagia. Akan tetapi banyak orang yang tidak menempuh jalan yang benar untuk meraihnya.

Kebanyakan orang terjebak oleh hawa nafsu dan perasaan atau logika dangkal mereka. Mereka sibuk memikirkan kesenangan dunia yang bersifat materi atau fisik tetapi melupakan kebahagiaan iman dan kesejukan takwa.

Inilah yang digambarkan oleh Malik bin Dinar rahimahullah, "Orang-orang itu pergi meninggalkan dunia dalam keadaan belum menikmati sesuatu yang terbaik di dalamnya." Yang beliau maksud adalah kenikmatan mengenal Allah...

Hidup di dunia tidak lepas dari cobaan dan ujian. Pada saat tertimpa musibah misalnya, banyak orang tersadar bahwa iman mereka tengah diuji dan mereka pun berusaha memperkuat kesabaran. Karena tidak sedikit pula orang yang justru berpaling dari jalan iman menuju jalan kenistaan saat musibah dan kesempitan menerpa...

Musibah pandemi ini bukan semata-mata fenomena alam atau dampak tersebarnya wabah melalui virus. Lebih daripada itu seorang hamba wajib mengerti bahwa ini merupakan takdir Allah sekaligus teguran bagi manusia atas kerusakan dan kedurhakaan yang kian merajalela. 

Kita harus menyadari bahwa dosa dan kemaksiatan itu sangat mempengaruhi keadaan lingkungan dan alam di sekitar kita. Tidakkah kita ingat kisah masjid Dhirar yang dibangun oleh kaum munafik di masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam? Bukankah secara fisik bangunan yang mereka dirikan adalah tempat yang sangat mulia?!

Akan tetapi tatkala keelokan fisik itu tidak dibangun di atas pondasi ikhlas dan takwa maka justru menjerumuskan para pembangunnya menuju lembah neraka.. Tidakkah kita ingat kisah Qarun yang begitu congkak dengan hartanya; bukankah siksaan Allah justru menjadi kesudahan nasib yang harus diterima olehnya...

Tidakkah kita ingat kisah Fir'aun yang begitu arogan terhadap perintah Tuhan dan mendustakan rasul utusan. Pada akhirnya Allah timpakan kepada mereka kekalahan, kehinaan dan siksaan di dunia dan di akhirat, bahkan juga di alam kubur...

Bukankah telah berlalu para umat terdahulu yang mendustakan para rasul kemudian Allah pun menjatuhkan hukuman untuk mereka. Apakah dalam kondisi musibah semacam ini kemudian masih ada dan berbangga orang-orang yang mengaku muslim tetapi mengajak manusia untuk percaya kepada dukun, memuja thaghut, dan para penyeru kesesatan?!

Umat Islam tidak akan mulia kecuali dengan berpegang teguh dengan agamanya. Dan prinsip ini pun telah diketahui oleh orang kuffar dan orientalis. Karenanya mereka tidak henti-hentinya menjauhkan umat ini dari tauhid dan aqidah Islam. Dengan mudahnya mereka gelari orang yang membela iman dan aqidahnya dengan cap kaum pemecah belah persatuan.

Semestinya dalam masa pandemi dan lebih banyak di rumah kita kembali bertaubat, merenung dan berusaha memperbaiki hati dan iman kita. Jangan-jangan selama ini kita lebih perhatian kepada urusan lahiriah keduniaan sementara urusan akhirat dan agama malah tidak kita pedulikan...

Musibah yang menimpa hati jauh lebih berat dan lebih membahayakan, kalaulah orang-orang itu mau memikirkan... Semoga Allah beri taufik kepada kami dan segenap pembaca yang budiman...

Wallahul musta'aan... 

Komentar

  1. Jazakallahu Khoiron atas segala faidahnya
    semoga Allah menjaga ustadz sekeluarga Amiin

    BalasHapus

Posting Komentar