Bismillah.
Tidak ada kata yang pantas untuk diucapkan ketika mendapat nikmat selain alhamdulillah. Bagaimana lagi apabila nikmat terus tercurah sepanjang waktu.
Meskipun demikian, seorang muslim tetap harus beristighfar kepada Allah karena dosa yang dilakukan dan kekurangannya dalam menunaikan kewajiban. Taubat pun menjadi kebutuhan sepanjang waktu.
Saudaraku yang dirahmati Allah, perjalanan hidup ini akan berarti bagi kita apabila digunakan untuk kebaikan. Mewujudkan iman dan amal salih. Tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. Mengisi waktu dan umur dengan dzikir dan syukur kepada Allah. Betapa besar kebutuhan manusia kepada hidayah dari Allah untuk bisa mewujudkan tujuan hidupnya.
Keadaan manusia di era informasi dan tersebarnya fitnah dari berbagai arah, menuntut seorang muslim untuk menyadari akan arti dan tujuan hidupnya. Hidup bukan sekedar memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi ada ruhani yang harus diisi dengan ketaatan dan ketakwaan.
Jangan sampai terpaan fitnah menyeret kita untuk senantiasa mengekor trend dan keinginan mayoritas manusia. Karena betapa sedikit diantara mereka yang bersyukur kepada Allah dan menyadari tujuan hidupnya.
Hiruk pikuk medsos pun menelan korban dan menjerumuskan para pengguna untuk terus mengabdi kepada isu terkini dan terbuai oleh percakapan receh tanpa henti. Jadilah waktu mereka habis dan terbuang dalam kehinaan dan kerusakan.
Tidak terbayangkan apabila Ramadhan juga harus tergerus kekhusyuannya dengan perdebatan atau cekcok murahan. Gara-gara notifikasi medsos yang selalu menyita perhatian dan tidak membiarkan pikiran pemirsa istirahat dari peristiwa dan kegaduhan demi kegaduhan...
Saatnya, kita perbaiki hubungan dengan Allah. Memelihara waktu lebih susah daripada memelihara seekor kucing. Kucing lapar bisa mengeong. Akan tetapi saat waktu habis terbuang, jarum jam terus berjalan dan tidak bisa menjewer manusia-manusia yang tenggelam dalam kesesatan...
Ramadhan semakin dekat. Apakah mushaf al-Qur'an juga tidak semakin dekat dengan waktu dan kegiatan kita. Apakah kita sudah merasa kenyang dengannya?! Ataukah hati kita telah penuh kotoran dosa...
Wallahul musta'aan.
Komentar
Posting Komentar