Bismillah.
Saudaraku yang dirahmati Allah, apabila kita ingin mengetahui betapa besar rahmat dan kasih sayang Allah tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri atau mendaki gunung yang tinggi. Karena pada diri kita terlalu banyak bukti kasih sayang Allah...
Pada saat pandemi semacam ini kita bisa merasakan bahwa nikmat Allah berupa hidayah itu begitu berharga. Karena tanpa hidayah manusia semakin sengsara dengan musibah dan cobaan yang dialaminya. Adapun orang mukmin justru bisa merubah musibah menjadi limpahan pahala...
Orang mukmin menyandarkan hatinya kepada Allah. Dia tidak menyeru dan menghamba kepada selain Allah. Dia bertawakal kepada Allah. Dia gantungkan harapan dan takutnya kepada Allah. Maka dia dapati ketenangan hati dan kesejukan iman walaupun musibah menerpa.
Hidup tidak lepas dari ujian. Ada orang yang rela menjual agamanya hanya demi mengejar serpihan kesenangan semu dan sementara. Ada juga orang yang tidak rela mengorbankan iman dan aqidahnya walaupun segunung emas ditawarkan kepadanya. Sebab nikmat dunia ini hanya sementara sedangkan akhirat adalah kekal abadi selama-lamanya.
Untuk itulah setiap musibah yang menimpa seharusnya semakin menundukkan hati manusia kepada Rabbnya. Meruntuhkan kesombongan dan sikap jumawa. Agar para pembesar menyadari bahwa dunia ini di bawah kekuasaan Allah, yang tidak boleh kita abaikan petunjuk dan peringatan-Nya.
Adapun mereka yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir maka musibah justru membuat hidup mereka semakin kotor dengan penghambaan kepada setan.
Hari demi hari hanya memenuhi hasrat kebinatangan. Melupakan agama dan mencampakkan kebenaran. Mereka tidak peduli berapa banyak larangan yang mereka terjang. Karena yang mereka kejar hanyalah dunia dan dunia... Sesuatu yang di sisi Allah tidak lebih berharga daripada sehelai sayap seekor nyamuk....
Kita berlindung kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu' dan dari nafsu yang tidak pernah merasa kenyang...
Komentar
Posting Komentar